Fitoplankton Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi
Fitoplankton Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi
Oksigen merupakan unsur yang sangat vital bagi kehidupan semua makhluk di bumi. Ini memainkan peran sentral dalam proses respirasi, yang memungkinkan organisme menghasilkan energi dari makanan yang mereka konsumsi. Tanpa oksigen, proses respirasi aerobik tidak akan dapat berlangsung, dan hal ini akan menghambat kemampuan organisme untuk menjalankan fungsi selulernya secara normal. Namun, apakah kamu tahu bahwa sebagian besar oksigen di atmosfer kita tidak dihasilkan oleh hutan hujan atau tanaman darat, melainkan oleh makhluk laut mikroskopis yang dikenal sebagai fitoplankton?
Apa Itu Fitoplankton?
Fitoplankton adalah organisme mikroskopis yang hidup di permukaan air, baik di laut maupun di perairan tawar. Mereka merupakan bagian dari plankton, yaitu kumpulan organisme yang melayang-layang di air dan tidak dapat bergerak melawan arus. Fitoplankton dapat disebut sebagai “tanaman” laut karena, seperti tanaman di darat, mereka melakukan fotosintesis, proses di mana sinar matahari diubah menjadi energi kimia dengan bantuan karbon dioksida dan air. Sebagai hasil dari proses ini, oksigen diproduksi dan dilepaskan ke atmosfer.
Fitoplankton Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi
Mengapa Fitoplankton Sangat Penting?
Meskipun ukurannya sangat kecil, fitoplankton memainkan peran yang sangat besar dalam ekosistem global. Diperkirakan bahwa fitoplankton bertanggung jawab atas sekitar 50 hingga 80 persen oksigen yang diproduksi di Bumi. Dengan kata lain, lebih dari setengah oksigen yang kita hirup setiap hari berasal dari makhluk mikroskopis ini, bukan dari pohon atau tumbuhan besar seperti yang sering kita bayangkan.
Selain memproduksi oksigen, fitoplankton juga menjadi dasar dari rantai makanan laut. Mereka merupakan sumber makanan utama bagi berbagai organisme laut, mulai dari zooplankton kecil hingga ikan besar dan mamalia laut seperti paus. Tanpa fitoplankton, kehidupan di lautan akan runtuh, dan ini akan berdampak pada keseimbangan ekosistem di darat juga.
Proses Fotosintesis Fitoplankton
Proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton sangat mirip dengan proses yang dilakukan oleh tumbuhan di darat. Mereka menggunakan klorofil untuk menangkap energi dari sinar matahari, yang kemudian digunakan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa, yang merupakan sumber energi, dan oksigen, yang dilepaskan ke air dan atmosfer.
Karena fitoplankton hidup di permukaan air, mereka sangat tergantung pada sinar matahari untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, distribusi fitoplankton di lautan cenderung lebih tinggi di perairan dangkal atau di daerah dengan suhu permukaan laut yang hangat, di mana sinar matahari bisa menembus lebih dalam.
Ancaman Terhadap Fitoplankton
Meskipun fitoplankton sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi, populasi mereka menghadapi berbagai ancaman. Salah satu ancaman terbesar adalah perubahan iklim. Peningkatan suhu air laut dapat memengaruhi distribusi fitoplankton, karena beberapa spesies tidak dapat bertahan hidup dalam suhu yang terlalu panas. Selain itu, kenaikan suhu juga dapat menyebabkan stratifikasi laut, di mana lapisan air permukaan dan lapisan air yang lebih dalam menjadi sulit bercampur, menghalangi nutrisi dari dasar laut untuk naik ke permukaan. Nutrisi ini sangat penting bagi pertumbuhan fitoplankton.
Selain perubahan iklim, polusi laut juga menjadi ancaman serius bagi populasi fitoplankton. Limbah plastik, bahan kimia, dan nutrisi berlebihan yang masuk ke laut dapat menyebabkan ledakan populasi alga atau ganggang berbahaya yang bisa mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Salah satu fenomena yang sering terjadi akibat polusi nutrien adalah eutrofikasi, yaitu kondisi di mana pertumbuhan alga menjadi tidak terkendali, menghabiskan oksigen yang ada di dalam air dan menyebabkan zona mati di lautan, di mana kehidupan laut tidak bisa bertahan.