
Penyebab Kebakaran Mobil Listrik Mercedes-Benz di Malaysia
Penyebab Kebakaran Mobil Listrik Mercedes-Benz di Malaysia
Insiden kebakaran yang menimpa sebuah mobil listrik Mercedes-Benz di Malaysia pada tahun lalu sempat menjadi sorotan publik, terutama bagi para pengguna dan pemerhati kendaraan listrik. Setelah lebih dari satu tahun menimbulkan tanda tanya, akhirnya penyebab terbakarnya mobil listrik tersebut mulai terungkap ke publik.
Penyebab Kebakaran Mobil Listrik Mercedes-Benz di Malaysia
Peristiwa tersebut terjadi di Johor Bahru, tepatnya di kawasan Skudai, di depan dealer resmi Cycle & Carriage, saat kendaraan sedang dalam proses pengisian daya. Mobil listrik yang mengalami kebakaran adalah Mercedes-Benz EQB350, model SUV listrik premium yang saat itu tengah menjadi andalan merek asal Jerman tersebut.
Kilas Balik Kejadian: Kebakaran Saat Pengisian Daya
Insiden terjadi ketika EQB350 sedang mengisi ulang daya baterai menggunakan pengisian cepat dengan arus DC (Direct Current). Menurut laporan awal, mobil tengah diparkir dan ditinggalkan oleh pemiliknya ketika tiba-tiba muncul percikan api dari bagian bawah kendaraan, disusul asap tebal dan akhirnya kobaran api yang membakar sebagian besar bodi mobil.
Video dan foto kejadian pun sempat beredar luas di media sosial, memicu kekhawatiran terkait keselamatan kendaraan listrik yang saat itu sedang naik daun di kawasan Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Indonesia.
Hasil Investigasi: Bukan Karena Cacat Produksi
Setelah dilakukan investigasi menyeluruh oleh pihak Mercedes-Benz Malaysia bersama otoritas terkait, diketahui bahwa penyebab kebakaran bukan berasal dari cacat produksi mobil maupun kesalahan dalam sistem kelistrikan pabrikan.
Hasil investigasi menyebutkan bahwa sumber masalah berasal dari unit charger eksternal pihak ketiga, yang digunakan untuk pengisian daya. Perangkat tersebut tidak memenuhi standar teknis yang dianjurkan oleh pabrikan dan menyebabkan lonjakan arus listrik yang tak terkendali, sehingga memicu korsleting dan akhirnya kebakaran.
Dengan temuan ini, Mercedes-Benz menegaskan bahwa sistem kelistrikan EQB350 tetap aman jika digunakan sesuai prosedur dan menggunakan perangkat pendukung resmi serta tersertifikasi.
Tanggapan Resmi Mercedes-Benz dan Edukasi Konsumen
Menanggapi hasil penyelidikan, pihak Mercedes-Benz Malaysia menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut namun juga menekankan pentingnya edukasi kepada konsumen. Mereka mengimbau agar seluruh pengguna mobil listrik, khususnya lini EQ, selalu menggunakan charging station resmi atau yang sudah disertifikasi sesuai standar internasional.
“Penggunaan perangkat pengisian daya yang tidak sesuai standar bisa membahayakan kendaraan dan penggunanya. Oleh karena itu, kami mengingatkan konsumen untuk hanya menggunakan charger yang direkomendasikan oleh produsen,” demikian kutipan dari pernyataan resmi pihak Mercedes-Benz Malaysia.
Isu Keamanan Mobil Listrik Kembali Mencuat
Peristiwa ini memang bukan satu-satunya kasus kebakaran pada mobil listrik yang terjadi. Beberapa kasus serupa juga pernah terjadi di negara lain, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa. Umumnya, penyebabnya berkaitan dengan overheating pada baterai, kesalahan sistem manajemen panas, atau penggunaan charger yang tidak sesuai standar.
Namun demikian, para ahli menyebutkan bahwa tingkat insiden kebakaran pada mobil listrik relatif kecil dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin. Hanya saja, karena teknologinya masih dianggap baru di kalangan masyarakat umum, setiap kejadian cenderung lebih menarik perhatian media.
Pentingnya Standar Keselamatan dan Sosialisasi Teknologi EV
Kasus ini juga menyoroti perlunya standarisasi dan sosialisasi yang lebih kuat terkait ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah, produsen mobil, hingga penyedia infrastruktur pengisian daya memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan konsumen.
Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan antara lain:
Sertifikasi dan pengawasan terhadap produk charger pihak ketiga
Pendidikan kepada pengguna tentang prosedur pengisian daya yang aman
Pengembangan teknologi Battery Management System (BMS) yang lebih adaptif terhadap kondisi ekstrem
Peningkatan infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang sesuai standar internasional
Penutup
Insiden kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz EQB350 di Johor Bahru akhirnya memberikan pelajaran berharga bagi seluruh pihak dalam ekosistem kendaraan listrik. Penyebab utama bukan terletak pada desain atau sistem mobil, melainkan pada penggunaan perangkat yang tidak sesuai standar.
Dengan edukasi yang tepat, penggunaan perangkat resmi, serta kesadaran konsumen akan pentingnya prosedur pengisian daya yang aman, mobil listrik tetap menjadi pilihan kendaraan masa depan yang ramah lingkungan dan efisien. Keamanan tetap bisa dijaga, asalkan semua pihak mematuhi regulasi dan rekomendasi teknis yang ada.